Apa untungnya menggunakan cara ini?
Pemanfaatan Amper meter bertujuan untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada rangkaian bebannya. Amper meter dapat dimanfaatkan dalam menganalisa kerusakan ponsel pada langkah awal penganalisaan, tindakan ini sebagai upaya melokalisir permasalahan yang terjadi pada ponsel. Area yang bermasalah dapat dilihat dari konsumsi arus yang dibutuhkan masing-masing rangkaian system dalam ponsel.
Pada umumnya, teknisi menggunakan Amper meter hanya untuk menditeksi permasalahan Ponsel Short, bahkan tidak pernah memperdulikan nilai Ampernya. Padahal Ampermeter ini merupakan alat yang paling utama untuk melokalisir langkah awal yang dapat mengefesiensikan penyelesaian masalah. Pola kerja Ponsel tentunya mempunyai urutan yang sistematis, setiap urutan akan mempunyai konsumsi arus yang bebeda. Kita dapat mengetahui dimana letak permasalahannya pada konsumsi arusnya. Sehingga kita dapat dengan mudah untuk menentukan permasalahannya tanpa harus mengukur semua tegangan atau syarat kerja yang dibutuhkan secara satu persatu.
Apa yang dimaksud Konsumsi Arus atau Amper?
Seperti yang sudah Anda pahami, bahwa rangkaian ponsel dapat bekerja ketika ada supply energy dari battery. Makin berat beban kerja ponsel maka makin besar pula kebutuhan konsumsi arus listriknya, sebaliknya jika tidak ada satu pun rangkaian yang sedang bekerja maka tidak akan ada sedikitpun arus listrik yang akan mengalir dari battery sebagai sumber energy ke rangkaian ponsel.
Muatan listrik yang bergerak kita sebut sebagai arus listrik. Besar dari arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang melewati suatu tempat persatuan waktu. Arus listrik dinyatakan dengan lambang I dan satuannya adalah Ampere atau disingkat dengan A. Didalam suatu rangkaian, arus listrik dapat didefinisikan sebagai muatan listrik yang bergerak di dalam sambungan atau dalam komponen, dimana arus listrik akan mengalir terus menerus di dalam sistem elektronika yang sedang aktif.
Jika pada suatu rangkaian elektronika tidak berfungsi maka tidak akan ada arus listrik, begitu pun jika rangkaian elektronika berfungsi sebagian maka arus listrik yang mengalirpun akan kecil.
Muatan pada arus listrik disebut tegangan. Besar dari tegangan didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang terdapat pada muatan listrik. Tegangan listrik biasa disebut voltase, satuannya adalah Volt atau disingkat dengan V.
Alat apa yang dapat mengukur Konsumsi Arus?
Anda dapat membeli Power Supply khusus untuk Ponsel yang sudah ada Amper meternya. Ada 2 macam Power Supply yang sudah banyak dipasaran, Digital dan Analog. Fungsinya sama saja, perbedaannya hanya pada panel meternya saja: Power Supply Digital menampilkan nilainya menggunakan LED 7 Segmen, sedangkan Power Supply Analog menggunakan jarum.
Alat ini bukan hanya digunakan sebagai penyuplay tegangan, dimana tegangan yang dibutuhkan ponsel nantinya akan diberikan oleh Power Supply ini. Akan tetapi dapat kita gunakan untuk mengetahui nilai Amper, kemampuan pengukurannya sebesar 1000mAmper (1Amper). Amper meter ini hanya dapat kita gunakan untuk mengukur nilai arus yang sangat besar, dari 100 sampai 1000mAmper. Apabila Anda akan mengukur dengan nilai Amper yang sangat rendah, misalkan 5 sampai 50mAmper, sebaiknya Anda gunakan AVO Meter.
AVOMeter analog maupun Digital, keduanya sudah tersedia fasilitas pengukuran arus listrik (Amper), walaupun hanya pada nilai kecil saja. Akan tetapi Anda akan lebih mudah untuk melihat gerakan kecil pada nilai amper rendah.
Mari kita pahami patokan lokalisirnya?
Oke, sebelum menjelaskan cara melokalisirnya, mari kita pahami dulu bagaimana tahapan-tahapan sistem kerja ponsel bekerja, perhatikan Tabel dibawah ini:
Ponsel dapat hidup apabila sudah berhasil menempuh tahapan-tahapan diatas (Step 1 sampai 6), apabila salah satu dari tahapan diatas ada yang bermasalah, sudah pasti Ponsel tidak akan dapat hidup. Disaat melakukan Troubleshooting pada permasahalan Mati total, ada 4 faktor yang perlu kita ketahui baik tidaknya rangkaian tersebut bekerja, ke 4 faktor yang dimaksud adalah:
- PUSL, terdiri dari tegangan: PURX 1.8V, SleepX 1.8Volt, RSTX 3.8V.
- Baseband Regulator, terdiri dari tegangan: VCORE 1.4V, VIO 1.8V, VDRAM 1.8V, VANA, Vflash.
- Clocking, yang diproses oleh RF CHIP, Clock ini dihasilkan oleh Oscilator VCTXO yang diberikan tegangan kerja dari VR1 2.5V.
- MCU & DSP, terdiri dari CPU (UPP/RAP) dan MCU &DSP Software yang tersimpan pada IC Flash (Flash Memory).
Berikut adalah ilustrasi lokalisir permasalahannya
Berdasarkan hasil research terdapat sejumlah nilai arus yang dibutuhkan oleh rangkaian ponsel, dengan nilai yang bervariasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel hasil research tersebut di bawah
Data-data tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Hasil pengukuran: 50mA = Potensi permasalahan: PUSL
Nilai konsumsi arus listrik baseband pada ponsel normal adalah 180mA-380mA. Jika hasil pengukuran nilainya hanya terdapat arus senilai 50mA maka kondisi ini menunjukkan CPU telah menerima tegangan kerjanya, yaitu VIO dan VCore hanya saja kedua tegangan tersebut belum terkonsumsi karena CPU belum aktif sepenuhnya. CPU akan mulai aktif setelah mendapatkan tegangan perintah PURX (Power Up Reset) dari Energymanagement, oleh karena itu perlu diukur area tegangan perintah tersebut.
Apabila setelah diukur ternyata tegangan perintah atau PURX tidak ada atau kurang dari 1.8Volt, maka dapat dipastikan permasalahan ada pada Energymanagenet.
Hasil pengukuran: 10 sampai 15mAmper = Potensi permasalahan: Baseband Regulator
Kondisi ini menunjukkan bahwa baseband belum menerima arus secara sempurna.
Jika ketika diukur mendapatkan nilai 50mA dipastikan tegangan kerja VIO dan VCore sudah diterima oleh CPU maka nilai 10 s.d 15mA menunjukkan tegangan kerja tersebut belum sepenuhnya diterima oleh CPU. Oleh karena itu permasalahan dilokalisir pada tegangan kerja.
Area yang perlu untuk dianalisa yaitu area tegangan kerja. Jika tegangan kerja VIO atau VCore tidak ada atau nilainya kurang, maka dapat diasumsikan Energy Management yang bermasalah.
Hasil pengukuran: 70mAmper = Potensi permasalahan: Clocking
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa baseband telah mengkonsumsi arus tegangan kerja dan sudah mendapatkan tegangan perintah PURX, tetapi CPU belum bisa aktif. Salah satu faktor yang dibutuhkan oleh baseband (CPU) – selain dari pada tegangan kerja dan tegangan perintah – adalah clock.
Clock diteruskan ke CPU melalui RF Chip. Asumsi permasalahan tadi adalah tidak adanya clock yang masuk ke CPU. Asumsi ini disudutkan permasalahannya kepada clock oleh karena clock merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh CPU. Area diagnose perlu diarahkan kepada area RF module.
Dan ketika clock tidak keluar asumsi permasalahannya kemungkinan ada pada RF Chip atau Oscilator VCTXO.
Hasil Pengukuran: 130 turun ke 50mA = Potensi permasalahan: MCU & DSP Subsistem
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa jarum amper meter dari nilai 130mA kemudian turun menjadi 50mA.
Asumsi permasalahan ini adalah bahwa sebenarnya CPU sudah sempurna mengkonsumsi arusnya, tetapi dia tidak dapat meneruskan perintahnya kepada system rangkaian yang lain.
Keadaan ini dimungkinkan karena adanya data yang tidak mampu diterjemahkan oleh CPU sehingga tidak dapat melanjutkan perintahnya.
Jika kondisinya demikian asumsi permasalahannya ada 2 kemungkinan: 1. Core Proccesornya bermasalah, 2. data firmware yang corrupt sehingga tidak mampu untuk diterjemahkan ke dalam system kerja ponsel.
Hasil pengukuran: 180mA turun ke 100mA = potensi permasalahan: Flash Memory
Hasil pengukuran amper meter menunjukkan bahwa konsumsi arus ponsel senilali 180mA lalu turun secara perlahan ke nilai 100mA.
Jika dilihat dari nilai konsumsi baseband ponsel normal adalah 180mA, maka dipastikan bahwa CPU ponsel tersebut sudah bekerja, tetapi dia tidak dapat melanjutkan proses dari system yang seharusnya.
Asumsinya adalah bahwa CPU sudah dapat bekerja tetapi dia tidak dapat mendeteksi data yang harus diteruskan kepada system rangkaian yang lain, oleh karena itu jarum amper kemudian turun secara perlahan hal ini disebabkan CPU tidak dapat melanjutkan proses kerjanya sehubungan dengan data yang tidak dapat diterima.
Area yang dapat dilokalisir adalah area dimana data tersebut disimpan. Data dalam hal ini disimpan pada CMT Flash, oleh karena itu karena data yang tidak dapat ditemukan oleh CPU maka asumsinya adalah CMT Flash yang bermasalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar